Keunggulan Teknologi OLED Di Layar Gadget

Tommendes.com – Belakangan ini, perkembangan teknologi semakin masif dengan berbagai jenis pembaruannya. Dalam dunia gadget sudah terdapat teknologi canggih yang dipasarkan.

Salah satunya adalah teknologi layar OLED yang belakangan ini banyak digunakan. Meskipun dianggap sebagai teknologi yang canggih, tetapi tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.

Nah, agar Anda memahaminya secara mendalam, yuk simak terus artikel kali ini yang akan mengulas tentang teknologi OLED pada layar Hp.

Apa Itu Teknologi OLED?

OLED (Organic Light Emitting Diode) adalah teknologi tampilan yang menggunakan bahan organik sebagai sumber cahaya.

Berbeda dengan tampilan LCD tradisional, di mana cahaya dihasilkan oleh lampu latar belakang (backlight) yang menerangi panel cair kristal, tampilan OLED menghasilkan cahaya sendiri dari setiap piksel tanpa perlu menggunakan backlight.

Setiap piksel dalam tampilan OLED terdiri dari tiga sub-pixel (merah, hijau, dan biru) yang dapat diatur sendiri-sendiri untuk menghasilkan warna yang berbeda-beda.

Karena setiap sub-pixel dalam tampilan OLED dapat dinyalakan dan dimatikan secara independen, maka tampilan OLED dapat menghasilkan warna yang lebih akurat dan kontras yang lebih tinggi dibandingkan dengan tampilan LCD.

Selain itu, teknologi OLED juga memungkinkan pembuatan tampilan yang lebih tipis dan fleksibel, karena panel OLED dapat dibuat dari bahan organik yang fleksibel dan mudah dibentuk.

Hal tersebut membuat teknologi OLED cocok untuk digunakan dalam perangkat mobile seperti smartphone dan tablet, serta untuk aplikasi yang memerlukan tampilan yang fleksibel seperti pada perangkat wearable.

Mengapa Teknologi OLED Disebut Organik?

Teknologi OLED disebut “organik” karena menggunakan material organik sebagai lapisan penghasil cahaya pada panel tampilan.

Material organik ini biasanya terbuat dari senyawa karbon seperti molekul kecil dan polimer. Ketika diberikan arus listrik, material organik ini akan menghasilkan cahaya yang dapat membentuk gambar pada layar tampilan.

Dalam konteks ini, “organik” mengacu pada bahan-bahan kimia yang berasal dari makhluk hidup atau organisme, yang berbeda dengan bahan anorganik seperti logam atau mineral.

Material organik yang digunakan pada teknologi OLED, biasanya dihasilkan dari sumber alami seperti minyak bumi atau tumbuhan. Sehingga material ini lebih mudah didaur ulang dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan-bahan kimia sintetis yang digunakan pada teknologi tampilan lainnya.

BACA JUGA: 5 Rekomendasi Aplikasi Kesehatan Online

Cara Kerja Teknologi OLED

Tampilan OLED terdiri dari sejumlah besar piksel organik yang masing-masing menghasilkan cahaya sendiri. Setiap piksel terdiri dari tiga sub-pixel (merah, hijau, dan biru) yang menghasilkan warna yang berbeda-beda.

Cara kerja OLED adalah dengan mengalirkan arus listrik melalui lapisan organik di antara dua elektroda. Ketika arus listrik mengalir melalui lapisan organik, molekul-molekul dalam lapisan tersebut diaktifkan dan menghasilkan cahaya. Proses ini disebut sebagai emisi cahaya elektroluminesen.

Setiap piksel OLED terdiri dari beberapa lapisan, termasuk lapisan anoda dan katoda yang berfungsi sebagai elektroda, lapisan bahan organik yang menghasilkan cahaya, dan lapisan pengendali yang mengatur jumlah arus listrik yang dialirkan ke setiap piksel.

Ketika sinyal gambar dikirim ke tampilan OLED, setiap piksel menerima sinyal ini dan menghasilkan cahaya sesuai dengan warna dan kecerahan yang diinginkan.

Karena setiap piksel dapat menghasilkan cahaya sendiri-sendiri, tampilan OLED dapat menghasilkan warna yang lebih akurat dan kontras yang lebih tinggi dibandingkan dengan tampilan LCD.

Selain itu, karena tampilan OLED tidak memerlukan lampu latar belakang (backlight) seperti tampilan LCD, maka tampilan OLED dapat dibuat lebih tipis dan ringan.

Teknologi OLED juga memungkinkan pembuatan tampilan yang fleksibel, karena panel OLED dapat dibuat dari bahan organik yang fleksibel dan mudah dibentuk. Hal ini membuat teknologi OLED cocok untuk digunakan dalam perangkat mobile dan wearable.

Keunggulan Teknologi OLED

Teknologi OLED memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan teknologi tampilan lainnya, di antaranya:

Kualitas gambar yang lebih baik

Tampilan OLED menghasilkan warna yang lebih akurat, kontras yang lebih tinggi, dan sudut pandang yang lebih lebar dibandingkan dengan tampilan LCD. Kualitas gambar yang lebih baik ini membuat tampilan OLED cocok untuk digunakan dalam perangkat hiburan seperti smartphone, TV, dan monitor komputer.

Tipis dan ringan

Karena tampilan OLED tidak memerlukan lampu latar belakang (backlight) seperti tampilan LCD, maka tampilan OLED dapat dibuat lebih tipis dan ringan. Hal ini membuat tampilan OLED cocok untuk digunakan dalam perangkat mobile seperti smartphone, tablet, dan laptop.

Fleksibel

Teknologi OLED memungkinkan pembuatan tampilan yang fleksibel, karena panel OLED dapat dibuat dari bahan organik yang fleksibel dan mudah dibentuk. Hal ini membuat teknologi OLED cocok untuk digunakan dalam perangkat wearable seperti jam tangan pintar, gelang pintar, dan kacamata pintar.

Efisiensi energi

Tampilan OLED lebih efisien dalam menggunakan energi dibandingkan dengan tampilan LCD, karena tampilan OLED tidak memerlukan lampu latar belakang (backlight) yang membutuhkan banyak energi. Hal ini membuat baterai pada perangkat yang menggunakan tampilan OLED dapat bertahan lebih lama.

Tanpa cahaya biru

Tampilan OLED dapat diproduksi tanpa cahaya biru yang berlebihan, yang dapat menyebabkan ketegangan mata dan gangguan tidur pada penggunanya. Oleh karena itu, tampilan OLED cocok untuk digunakan pada perangkat yang digunakan dalam waktu lama seperti smartphone dan tablet.

Kekurangan Teknologi OLED

Meskipun teknologi OLED memiliki beberapa keunggulan, namun teknologi ini juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

Harga

Teknologi OLED masih lebih mahal dibandingkan dengan teknologi tampilan lainnya seperti tampilan LCD dan LED. Hal ini disebabkan oleh biaya produksi yang lebih tinggi dan kurangnya fasilitas produksi skala besar.

Umur pakai

Tampilan OLED memiliki umur pakai yang lebih pendek dibandingkan dengan tampilan LCD, karena material organik pada panel OLED mudah rusak dan terdegradasi dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menyebabkan munculnya burn-in atau gambar yang terus menerus terpampang pada layar, yang dapat mengurangi kualitas gambar dan mengurangi umur pakai panel.

Respons waktu

Meskipun tampilan OLED memiliki keunggulan dalam hal kontras dan kecepatan refresh, namun tampilan OLED memiliki respons waktu yang lebih lambat dibandingkan dengan tampilan LCD dan LED. Hal ini dapat menyebabkan munculnya blur pada gambar yang cepat bergerak, seperti pada game atau film action.

BACA JUGA: Tantangan dan Kebahagiaan Orang Tua Mengasuh Anak

Kepekaan terhadap air dan udara

Tampilan OLED cenderung lebih sensitif terhadap air dan udara dibandingkan dengan tampilan LCD dan LED. Panel OLED mudah rusak jika terkena air atau kelembapan, dan juga lebih rentan terhadap kotoran dan debu.

Penggunaan warna

Beberapa model tampilan OLED mengalami masalah dengan reproduksi warna tertentu, seperti warna kuning dan hijau yang terlihat lebih pucat. Hal ini dapat mengurangi kualitas gambar dan mengurangi pengalaman pengguna. Namun demikian, produsen tampilan OLED terus berusaha meningkatkan kualitas gambar dan mengatasi masalah ini dengan penggunaan teknologi yang lebih baik.

Perbedaan OLED dan AMOLED

AMOLED adalah singkatan dari Active Matrix Organic Light Emitting Diode. Ini adalah jenis teknologi tampilan yang menggunakan bahan organik untuk menghasilkan cahaya dan pengaturan piksel aktif untuk mengontrol intensitas cahaya pada masing-masing pikselnya.

AMOLED adalah pengembangan dari teknologi OLED (Organic Light Emitting Diode), namun memiliki struktur yang lebih kompleks.

Pada AMOLED, lapisan transistor aktif digunakan sebagai pengendali intensitas cahaya pada setiap piksel, sehingga setiap piksel dapat diatur dengan presisi dan akurasi yang lebih tinggi.

Keunggulan teknologi AMOLED meliputi warna yang lebih cerah dan tajam, konsumsi daya yang lebih rendah, kemampuan menampilkan warna hitam yang lebih dalam, dan kemampuan menampilkan tampilan yang lebih responsif dan lebih tahan lama.

Teknologi AMOLED banyak digunakan pada berbagai perangkat elektronik konsumen seperti smartphone, tablet, smartwatch, dan TV layar datar.

Meskipun AMOLED sebenarnya juga menggunakan bahan organik yang sama dengan OLED, namun ada beberapa perbedaan utama antara OLED dan AMOLED menurut Tommendes:

Struktur

OLED memiliki struktur dasar satu lapisan, di mana lapisan organik diletakkan antara dua elektroda. Sedangkan AMOLED memiliki struktur dasar dua lapisan, yaitu lapisan transistor sebagai lapisan pengendali dan lapisan OLED sebagai lapisan penghasil cahaya.

Kebutuhan daya

AMOLED memiliki konsumsi daya yang lebih rendah daripada OLED, karena penggunaan lapisan transistor memungkinkan setiap piksel dapat diaktifkan atau dinonaktifkan secara independen.

Hal ini juga memungkinkan AMOLED menghasilkan warna hitam yang lebih dalam, karena piksel hitam pada AMOLED dapat dimatikan sepenuhnya, sedangkan pada OLED piksel hitam masih memancarkan sedikit cahaya.

Ketahanan

AMOLED lebih tahan lama daripada OLED karena lapisan transistor dapat mengurangi tekanan pada lapisan OLED. Oleh karena itu, AMOLED dapat menahan lebih banyak tekanan dan benturan dibandingkan dengan OLED.

Biaya produksi

Biaya produksi AMOLED lebih mahal daripada OLED. Hal ini disebabkan karena struktur AMOLED yang lebih kompleks dan memerlukan lebih banyak komponen dalam pembuatannya, seperti lapisan transistor aktif dan filter warna tambahan. Selain itu, proses produksi AMOLED juga lebih rumit dan memerlukan teknologi yang lebih canggih.

Oleh karena itu, perangkat elektronik yang menggunakan teknologi AMOLED seperti smartphone, tablet, dan smartwatch biasanya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan perangkat yang menggunakan teknologi OLED.

Namun, meskipun biaya produksi AMOLED lebih mahal, teknologi ini memiliki keunggulan dalam hal kualitas gambar dan efisiensi energi, sehingga penggunaan teknologi ini masih menjadi pilihan yang populer di berbagai perangkat konsumen modern.

Warna

AMOLED memiliki kemampuan untuk menghasilkan warna yang lebih kaya dan cerah daripada OLED, karena menggunakan filter warna tambahan untuk mengoptimalkan kualitas gambar. Namun, hal ini juga dapat menghasilkan warna yang kurang natural dibandingkan dengan OLED.

Secara umum, AMOLED dianggap sebagai pengembangan dari teknologi OLED yang lebih unggul dalam hal kebutuhan daya, ketahanan, dan kualitas gambar, namun juga memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.

Masing-masing, baik OLED dan AMOLED memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi keduanya menjadi teknologi yang paling banyak digunakan untuk penggunaan perangkat modern belakangan ini.

Itulah penjelasan mengenai teknologi OLED yang paling banyak digunakan untuk layar gadget atau Hp. Mulai dari penjelasan mengenai OLED, mengapa disebut sebagai teknologi organik, cara kerja teknologi OLED, kelebihan dan kekurangan teknologi OLED hingga perbedaannya dengan teknologi AMOLED.