Teknologi Blockchain, Pengertian, Cara Kerja, dan Karakteristiknya

Tommendes.com – Semakin berkembangnya dunia teknologi, jenis-jenis teknologi yang memudahkan masyarakat semakin muncul. Salah satu teknologi yang belakangan ini populer adalah blockchain.

Teknologi tersebut tidak hanya populer di kalangan penggiat IT saja, tetapi juga pemain crypto. Hal ini karena keberadaan crypto saat ini semakin banyak digemari oleh masyarakat. Bagi Anda yang belum tahu mengenai blockchain, simak terus artikel ini sampai selesai ya.

Apa Itu Blockchain?

Teknologi blockchain adalah sebuah sistem database terdistribusi yang memungkinkan transaksi digital yang aman, transparan, dan tidak dapat dimanipulasi.

Dalam blockchain, setiap transaksi dicatat dalam blok-blok yang terhubung secara kronologis dan dienkripsi dengan teknologi kriptografi. Setiap blok juga memiliki tanda waktu yang mencatat kapan transaksi dilakukan.

Keunikan teknologi blockchain terletak pada sifatnya yang terdesentralisasi. Ini berarti bahwa tidak ada satu pihak yang memiliki kontrol penuh atas jaringan tersebut.

Sebaliknya, semua pengguna di jaringan blockchain memiliki salinan lengkap dari database tersebut dan secara bersama-sama memvalidasi setiap transaksi yang terjadi.

Blockchain juga memungkinkan adanya smart contract, yaitu kontrak digital yang dieksekusi secara otomatis berdasarkan aturan yang telah ditentukan sebelumnya.

Hal ini memungkinkan transaksi dilakukan tanpa melibatkan pihak ketiga, seperti bank atau notaris, sehingga dapat mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi.

BACA JUGA: Manfaat Penggunaan Aplikasi AI (Artificial Intelligence)

Cara Kerja Blockchain

Blockchain bekerja dengan cara menyimpan data transaksi dalam blok-blok yang terhubung secara kronologis.

Setiap blok mengandung beberapa transaksi dan memiliki tanda waktu yang menunjukkan kapan transaksi tersebut terjadi. Setiap blok juga dienkripsi dengan teknologi kriptografi, sehingga tidak dapat dimanipulasi atau diubah.

Setiap kali sebuah transaksi dilakukan, jaringan blockchain akan memvalidasi transaksi tersebut. Validasi ini dilakukan oleh jaringan peer-to-peer yang terdiri dari para pengguna di dalam jaringan tersebut. Pengguna-pengguna ini bersama-sama memverifikasi transaksi dan menambahkannya ke dalam blok baru.

Setiap pengguna di jaringan blockchain memiliki salinan lengkap dari database tersebut. Setiap kali sebuah blok baru ditambahkan ke dalam blockchain, salinan database di setiap pengguna juga akan diupdate secara otomatis.

Keamanan jaringan blockchain terjamin karena setiap transaksi dan blok dienkripsi dengan teknologi kriptografi.

Selain itu, karena jaringan blockchain terdesentralisasi, tidak ada satu pihak pun yang memiliki kontrol penuh atas jaringan tersebut. Hal ini membuatnya sulit untuk dimanipulasi atau diserang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Sistem blockchain juga dapat mendukung smart contract, yaitu kontrak digital yang dieksekusi secara otomatis sesuai dengan aturan yang telah ditentukan sebelumnya.

Dalam penggunaan crypto, berikut ini alur dari cara kerja blockchain dimana pemanfaatan blockchain belakangan ini memang paling banyak diterapkan untuk penggunaan crypto atau mata uang digital.

  1. Toko menerima pembayaran menggunakan mata uang crypto
  2. Kemudian ada pelanggan yang hendak membeli atau membayarnya dengan menggunakan mata uang crypto
  3. Pemilik toko kemudian memberikan alamat wallet, lalu pelanggan melakukan pembayaran langsung ke alamat tersebut. Nah, di sinilah transaksi terjadi
  4. Transaksi tersebut akan terkirim ke dalam bentuk request yang akan terkirim ke akun penambang mata uang crypto. Penambang tersebut adalah perseorangan atau kelompok yang mempunyai perangkat khusus melakukan hitung matematis tiap transaksi dengan mata uang crypto. Mereka menjadi bagian block dan kemudian membentuk
  5. Penambang tersebut menghitung nilai mata uang crypto yang baru terkirim dengan berdasarkan kombinasi atau konversi yang berlaku
  6. Jika sudah didapatkan nilainya, blok baru kemudian tercipta. Blok tersebut nantinya digunakan untuk tempat penyimpanan data transaksi diantara pembeli serta pemilik toko
  7. Jika sudah, transaksi dapat terverifikasi, serta jumlah mata uang crypto di wallet dari pemilik toko kemudian bertambah.

Karakteristik Blockchain

Nah, untuk memahami teknologi blockchain secara lebih mendalam, berikut ini karakteristik dari teknologi tersebut yang bisa Anda pahami menurut Tommendes.

Terdesentralisasi

Desentralisasi merupakan salah satu karakteristik utama dari teknologi blockchain. Artinya, tidak ada satu pihak atau entitas yang memiliki kendali penuh atas jaringan blockchain. Sebaliknya, jaringan blockchain didistribusikan di seluruh pengguna yang terhubung satu sama lain.

Dalam sistem desentralisasi, setiap pengguna memiliki salinan lengkap dari database blockchain. Ketika sebuah transaksi baru dilakukan, setiap pengguna di jaringan akan memverifikasi transaksi tersebut.

Validasi ini dilakukan oleh jaringan peer-to-peer, sehingga tidak ada pihak ketiga yang terlibat dalam validasi transaksi.

Dengan desentralisasi, sistem blockchain dapat menjadi lebih aman dan dapat diandalkan karena tidak ada satu pihak pun yang memiliki kontrol penuh atas jaringan tersebut.

Jika satu node atau komputer di jaringan mati atau mengalami gangguan, jaringan masih dapat berfungsi karena ada banyak node lainnya yang dapat menjalankan tugas yang sama.

Keamanan juga ditingkatkan karena tidak ada satu pihak yang dapat memanipulasi atau mengubah data transaksi pada blockchain.

Seluruh transaksi juga tercatat secara permanen dan tidak dapat diubah setelah ditambahkan ke dalam blockchain. Hal ini menjadikan blockchain lebih dapat diandalkan dan dapat digunakan untuk berbagai jenis aplikasi, seperti pengiriman uang, penyimpanan data, dan sebagainya.

Keamanan

Keamanan merupakan salah satu karakteristik utama dari teknologi blockchain. Berikut adalah beberapa cara teknologi blockchain menjaga keamanan data dan transaksi yang disimpan di dalamnya:

Kriptografi

Setiap blok yang ditambahkan ke dalam blockchain dienkripsi dengan teknologi kriptografi. Hal ini menjadikannya sulit untuk dimanipulasi atau diubah.

Validasi transaksi

Setiap transaksi di dalam blockchain harus divalidasi oleh jaringan pengguna sebelum dapat ditambahkan ke dalam blok.

Validasi ini dilakukan oleh jaringan peer-to-peer yang terdiri dari para pengguna di dalam jaringan tersebut. Validasi ini memastikan bahwa transaksi tersebut sah dan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Desentralisasi

Blockchain terdesentralisasi, sehingga tidak ada satu pihak pun yang memiliki kontrol penuh atas jaringan tersebut. Ini membuatnya lebih sulit untuk diserang atau dimanipulasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Konsensus

Setiap transaksi dalam blockchain harus diterima oleh mayoritas node atau komputer di dalam jaringan sebelum dapat ditambahkan ke dalam blok. Ini mencegah transaksi palsu atau tidak sah masuk ke dalam blockchain.

Kepemilikan pribadi

Setiap pengguna di dalam jaringan blockchain memiliki kepemilikan pribadi terhadap data dan transaksi yang dilakukan. Ini memastikan bahwa data mereka aman dan terlindungi dari akses yang tidak sah.

Dalam kombinasi, teknologi blockchain dapat memberikan tingkat keamanan yang tinggi dan dapat diandalkan dalam transaksi dan penyimpanan data yang sensitif. Hal ini menjadikannya cocok untuk berbagai jenis aplikasi, seperti pembayaran, penyimpanan data medis, dan sebagainya.

Transparansi

Transparansi adalah salah satu karakteristik utama dari teknologi blockchain. Setiap transaksi di dalam blockchain dapat dilihat oleh semua orang di jaringan. Ini berarti bahwa transparansi adalah default dalam sistem blockchain, meskipun pengguna tetap anonim.

Dalam blockchain, setiap transaksi diatur dalam blok yang saling terhubung. Setiap blok dalam blockchain memuat informasi tentang transaksi dan juga informasi yang mengaitkannya dengan blok sebelumnya dan setelahnya.

Setiap blok juga memiliki kode hash yang unik yang memastikan keaslian dan integritas data yang disimpan di dalamnya.

Karena seluruh transaksi dalam blockchain dapat dilihat oleh semua pengguna di jaringan, maka setiap pengguna dapat memverifikasi transaksi yang terjadi di dalamnya.

Dalam hal transaksi cryptocurrency, transparansi dapat membantu memastikan bahwa tidak ada double-spending atau penggunaan ganda koin digital.

Transparansi juga dapat bermanfaat dalam aplikasi lain dari teknologi blockchain, seperti dalam penyimpanan data.

Dalam aplikasi ini, transparansi memungkinkan pengguna untuk memverifikasi bahwa data yang disimpan di dalam blockchain adalah autentik dan tidak dimanipulasi.

BACA JUGA: Kelebihan dan Kekurangan Cloud Gaming

Tidak dapat Diubah

Setelah sebuah transaksi tercatat dalam blockchain, ia tidak dapat diubah atau dihapus. Ini menjadikannya lebih aman dan dapat diandalkan daripada sistem tradisional.

Efisiensi Biaya dan Waktu

Salah satu keunggulan teknologi blockchain adalah efisiensi biaya dan waktu yang ditawarkannya. Dalam banyak kasus, blockchain dapat mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi atau proses bisnis tertentu, dan dapat meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

Pertama-tama, blockchain dapat mengurangi biaya transaksi dengan menghilangkan kebutuhan untuk pihak ketiga atau perantara dalam transaksi.

Dalam transaksi konvensional, pihak ketiga seperti bank atau lembaga keuangan lainnya dapat mengambil biaya transaksi yang signifikan. Dalam transaksi blockchain, smart contract dapat mengatur dan menyelesaikan transaksi secara otomatis tanpa campur tangan pihak ketiga, yang dapat mengurangi biaya transaksi secara signifikan.

Kedua, blockchain juga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi. Dalam sistem konvensional, transaksi dapat memakan waktu beberapa hari untuk diproses, terutama jika melibatkan transfer uang ke negara lain.

Dalam blockchain, transaksi dapat diselesaikan dalam hitungan menit atau bahkan detik, karena tidak memerlukan proses verifikasi yang panjang dan melibatkan banyak pihak.

Selain itu, blockchain juga dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis secara keseluruhan. Dalam bisnis tradisional, proses bisnis dapat memakan waktu dan biaya yang signifikan karena melibatkan banyak pihak dan proses yang kompleks.

Dalam semua kasus, blockchain dapat membantu meningkatkan efisiensi biaya dan waktu dalam transaksi dan proses bisnis, yang dapat membantu mempercepat pertumbuhan bisnis dan meningkatkan keuntungan.

Smart Contract

Smart contract adalah program yang dijalankan di dalam jaringan blockchain yang dapat memfasilitasi, menegosiasikan, dan menyelesaikan kontrak secara otomatis dan tanpa campur tangan pihak ketiga. Smart contract dirancang untuk memungkinkan penyelesaian otomatis dari kesepakatan yang terjadi di dalam jaringan blockchain, dengan menggunakan bahasa pemrograman yang dapat dipahami oleh komputer.

Smart contract dijalankan di dalam jaringan blockchain dan dapat diprogram untuk melakukan tugas tertentu, seperti mentransfer cryptocurrency dari satu akun ke akun lainnya, mengaktifkan penyelesaian otomatis kontrak, atau mengatur berbagai jenis transaksi.

Smart contract ini dijalankan di dalam blockchain dan terdistribusi di seluruh node dalam jaringan, yang memastikan transparansi dan keamanan dalam kontrak yang terjadi di dalam jaringan.

Dalam semua kasus, smart contract memungkinkan pemrosesan otomatis dari kontrak, yang dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dalam proses bisnis.

Penggunaan blockchain sudah membantu transaksi berjalan secara aman, efektif, dan efisien. Tetapi secara umum memang belum diterapkan di Indonesia. Namun bagi Anda yang sudah terbiasa bermain crypto tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah blockchain.